Sabtu, 25 Oktober 2008

SEJARAH DESA SAMBOGUNUNG



a. Asal-Usul (Legenda Desa)

Dari berbagai sumber sejara, khususnya silsilah yang ada bawha Desa Sambogunung, diambil dari nama seorang Dewi/Putri yaitu yang bernama Nyai Sambo. Nyai Sambo merupakan cucu dari Sunan Wuluh Giri. Nyai Sambo kawin dengan Pangeran Kusumo Yudho. Setelah masuk Islam Pangeran Kusumo Yudho diberi julukan dengan Kyai Abdul Jabar (Jojokan) makamnya sekarang ada di Jawa Barat.
Kyai Abdul Jabar (jojokan) anak ke-6 dari Prabu Brawijaya IV. Dari perkawinan antara Kyai Abdul Jabar dan Kyai Sambo melahirkan 8 anak. Anak yang pertama diberi nama Kyai Abdullah Sambo. Dari sejarah tersebut akhirnya tempat kelahiran Kyai Abdullah Sambo diberi nama Desa Sambo.
Sedangkan gunung diambil dari kata geneng. Konon menurut cerita bahwa sambo merupakan lautan/segoro. Karena erosi (perubahan alam) segoro tersebut menjadi daratan, ada dataran tinggi dan ada dataran rendah. Sejak saat ini maka desa sambo terbagi menjadi dua bagian yaitu Sambo yang terletak di dataran rendah (Sambopinggir) dan Sambo yang terletak di dataran tinggi (Sambogeneng). Kemudian istilah Sambogeneng diganti dengan Sambogunung.
Sementara itu menurut sejarah menyebutkan bahwa yang menyebabkan komunitas di desa Sambogunung bertambah lebih banyak adalah keturunan dari Kyai Abdullah Sambo. Salah satu keturunannya adalah Buyut Nuriman. Dari sinilah sehingga penduduk Sambogunung terus bertambah sebagaimana sekarang ini.
Untuk mengenang jasa dan perjuangan Kyai Abdullah Sambo di desa Sambogunung, maka dibangunlah Mushollah yang diberi nama Musholla Abdullah.


b. Sejarah Pemerintahan Desa

Dulu desa Sambogunung dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang dulu disebut Petinggi/Lurah. Untuk melaksanakan kegiatannya Lurah/Petinggi dibantu oleh Kebayan, Kamituwa,Carik, dll.
Dengan terjadinya perubahan Peraturan Pemerintah baik Pusat maupun regional dan Peraturan Desa, maka Pemimpin Desa yang dilunya disebut Petinggi kemudian digandi dengan Kepala Desa, Carik diganti dengan Sekretaris Desa Kebayan diganti dengan Perangkat Desa. Perangkat Desa terdiri dari 6 Kepala Urusan, yaitu : Kaur Umum, Kaur Pemerintahan, Kasi Keamanan dan Ketertiban, Kasi Ekonomi dan Pembangunan, Kasi Agama, dan Kasi Sosial Budaya.
Adapun Kepala Desa yang pernah menjabat di desa Sambogunung adalah sebagai berikut :

1. Ngarip/H. Yusuf (1850 – 1900 M)
2. Nasiyo (1901 – 1955 M)
3. Bashar M ( 1956 – 1989 M)
4. H. Musa A. Majid, S.Pd ( 1990 – 2007 M)
5. Moh. Syaiful Bahri ( 2006 – Sekarang )